“Kami mengajar siswa berdasarkan kebutuhan mereka; sebagian hanya ingin berbicara dalam bahasa tersebut, sedangkan siswa lain akan belajar untuk lulus ujian yang dipersyaratkan untuk mendapatkan visa dan Green Card,” kata Shilbee. Dengan mengklik Lanjutkan untuk bergabung atau login, Anda menyetujui Perjanjian Pengguna, Kebijakan Privasi, dan Kebijakan Cookie LinkedIn. “Saya ingin menjadi profesor bahasa di universitas ternama dan menjadi panutan bagi orang lain. Menguasai suatu bahasa adalah cara ampuh untuk membuat orang lain merasa betah,” tutup Akram.

Perhargaan Terbaik I Kategori Evaluasi Dengan Pelaksanaan Evaluasi Standar SPMI

  • Tampaknya hal itu berhasil,” ujar Shilbee dikutip dalam keterangannya, Rabu (5/3).
  • Setelah itu, Akram melanjutkan harinya dengan belajar sesuai dengan bidang yang digelutinya di kampus, lalu lanjut mengajar di malam hari.
  • “Saya ingin menjadi profesor bahasa di universitas ternama dan menjadi panutan bagi orang lain.
  • Demi mendukung tercapainya pembelajaran yang interaktif dan berkelanjutan.
  • “Kami mengajar siswa berdasarkan kebutuhan mereka; sebagian hanya ingin berbicara dalam bahasa tersebut, sedangkan siswa lain akan belajar untuk lulus ujian yang dipersyaratkan untuk mendapatkan visa dan Green Card,” kata Shilbee.

Di sisi lain, Akram mempelajari 299 alfabet Tamil hanya dalam waktu 3 minggu 1xbet alternatif saja, berbeda dengan kebanyakan orang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempelajari alfabet ini. “Saya tidak ingin anak saya kehilangan kesempatan yang berkaitan dengan bahasa. Ketika istri saya mengandung Akram, kami berdiskusi tentang bahasa dengan harapan hal itu akan membantu membangkitkan minat Akram. Tampaknya hal itu berhasil,” ujar Shilbee dikutip dalam keterangannya, Rabu (5/3).

Jago Linguistik, Remaja 19 Tahun Ini Pecahkan Rekor Dunia dengan Kuasai 400 Bahasa Asing

Akram berharap, karyanya akan menginspirasi orang lain untuk menghargai keberagaman bahasa. Saya punya lembar Excel tempat saya mengambil satu kosakata tertentu dan melihat apakah saya bisa menuliskannya dalam semua bahasa yang saya ketahui,” jelas Akram. Setiap hari, Akram bangun pukul 5 pagi untuk berlatih bahasa selama 2 jam. Setelah itu, Akram melanjutkan harinya dengan belajar sesuai dengan bidang yang digelutinya di kampus, lalu lanjut mengajar di malam hari. Akram menyadari bahwa sulit untuk menjadi ahli, guru, dan pelajar sekaligus. Untuk mengatasinya, Akram membuat jadwal harian yang teratur, serta menggunakan waktu paginya untuk fokus belajar bahasa.

“Pada usia 6 tahun, saya telah melampaui pengetahuan ayah saya dan ingin menjelajahi lebih banyak bahasa sendiri. Dulu, saya harus bergantung pada beberapa buku teks dan Omniglot (ensiklopedia) untuk mempelajari berbagai bahasa,” ungkap Akram. Antara usia 6 hingga 8 tahun, Akram dengan rasa ingin tahunya yang tinggi dalam bidang bahasa telah mendorongnya untuk mempelajari 50 bahasa.

Perhargaan Terbaik II Kategori Pelaksanaan Dengan Konsistensi Pelaksanaan Standar SPMI

Meningkatnya minat Akram terhadap bahasa, membuat pendidikan konvensionalnya pun sedikit terhambat. Akram sendiri belajar di Chennai hingga kelas 5, tetapi Akram pun menyadari bahwa minat dan bakatnya membutuhkan pendekatan yang berbeda. Platform E-Learning ini dirancang untuk memudahkan proses pembelajaran secara daring. Melalui sistem ini, dosen dan mahasiswa dapat mengakses materi kuliah, mengikuti ujian, serta berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Demi mendukung tercapainya pembelajaran yang interaktif dan berkelanjutan.

“Karena saya telah mempelajari bahasa, saya tidak perlu mempersiapkan atau mempelajari apa pun untuk gelar linguistik dan sastra saya. Saya biasanya pergi ke Universitas Alagappa untuk mengikuti ujian dan saat mereka meminta saya untuk menghadiri kelas. Melalui kolaborasi lintas klaster, potensi dan keunggulan masing-masing perguruan tinggi dapat disinergikan untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian. Tahun 2025, pelaksanaan program ini akan didukung oleh aplikasi BIMA, sebuah sistem informasi terintegrasi yang memfasilitasi seluruh proses dari pengajuan hingga evaluasi. “Ketika saya ingin masuk sekolah reguler, tidak ada seorang pun di India yang menerima saya. Jadi, saya memutuskan untuk belajar melalui Institut Nasional Sekolah Terbuka dan lulus ujian dengan cara itu,” kata Akram.